Pembahasan berikut merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya yang berjudul METODE VO-K: VAVG. Untuk kasus lapisan-lapisan dibawahnya setelah lapisan pertama, kecepatan yang digunakan tidak lagi kecepatan average namun kecepatan interval. Karena yang digunakan adalah kecepatan interval, maka rumus di atas sedikit mengalami perubahan serta Z yang digunakan adalah Zmid (mid point depth) yaitu penjumlahan nilai Zi […]
September 28, 2012
Metode depth conversion secara garis besar dapat dibagi menjadi 2: direct time-depth conversion dan velocity modeling for depth conversion. Gambar 1. Grafik perbedaan antara direct time-depth conversion dengan velocity modeling Gambar 1.(a) adalah direct time-depth conversion. Metode langsung ini merupakan metode yang paling sederhana dan tanpa mempertimbangkan struktur variasi kecepatan. Metode ini hanya serta merta meminimalkan error pada kedalaman sumur dan tidak […]
September 26, 2012
Nilai gradient velocity tergantung pada reference surface yang digunakan. Pemilihan reference surface dapat di surface manapun namun lebih disukai yang dekat dengan interval analisis. Gambar-gambar berikut mengilustrasikan betapa pentingnya pemilihan reference surface. Gambar 1. Model perlapisan subsurface di offshore Jika pada Gambar 1 kita menggunakan reference surface pada Zo = 0 maka velocity gradient walaupun […]
September 13, 2012
Seorang seismic interpreter pasti pernah melakukan konversi peta time structure menjadi depth structure. Kali ini kita akan mengenal salah satu metode depth conversion yang paling tua yaitu metode Vo-k. Meskipun metode ini terbilang tua, namun metode ini masih banyak digunakan bahkan di dalam software-software interpretasi seismik pun metode ini masih disertakan. Metode ini mensyaratkan dua hal, yaitu kecepatan […]
October 1, 2012
3