Estimasi Ketebalan Net Pay Dengan Spectral Decomposition

Posted on 01/11/2012

0


Selain untuk mendelineasi fitur stratigrafi dan fitur struktur geologi, metode spectral decomposition juga dapat digunakan untuk mengestimasi ketebalan lapisan. Kali ini kami akan membawakan suatu paper yang berisi mengenai upaya estimasi ketebalan net pay dengan menggunakan metode spectral decomposition.
Langkah kerja untuk mengestimasi ketebalan net pay diilustrasikan pada flowchart di bawah:

Gambar 1. Alur kerja

Setelah korelasi log di semua sumur dan analisis petrofisika, penentuan ketebalan net pay dari tiap-tiap sumur dapat ditentukan dengan cut off dari Vclay (volume clay), SW (saturasi air), PHIE (porositas), dan PERM (permeabilitas). Interpretasi seismik berupa penarikan horizon dilakukan berdasarkan hasil korelasi sumur dan well to seismic tie. Horizon pick yang dipakai adalah yang berada pada base sand. Penarikan horizon pada base sand dipilih karena reflektor base sand mempunyai kontras impedansi akustik yang tinggi sehingga mudah untuk ditracking reflektornya.

Gambar 2. Korelasi log dari W-9, W-12, dan W-18

Gambar 3. Penampang seismik yang melewati sumur W-12, W-18 dan W-11 dengan marker, log, dan horizon

Spectral decomposition dilakukan pada time window di atas horizon interest. Dengan menggunakan horizon base sand, atribut first peak amplitude atau yang dikenal sebagai tuning frequency di ekstrak (Gambar 4).

Gambar 4. Nilai frekuensi yang memiliki first spectral amplitude dalam suatu spektrum amplitudo

Menurut teori bahwa frekuensi memiliki hubungan berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan, semakin rendah frekuensi maka akan semakin tebal ketebalan suatu lapisan dan sebaliknya. Dari hubungan tersebut, maka nilai frekuensi yang diperoleh di tiap-tiap sumur, nilainya diekstrak kemudian di crossplot dengan nilai dari ketebalan net pay di semua sumur (Gambar 5).

Gambar 5. Crossplot antara ketebalan net dengan frekuensi

Hasil dari crossplot menyatakan sesuai teori bahwa ada hubungan terbalik antara ketebalan dengan frekuensi. Meskipun garis linear yang ditarik tidak tepat mengenai semua titik-titik yang ada, namun nilai korelasinya cukup bagus. Untuk mengestimasi nilai ketebalan net di luar sumur, kita dapat menggunakan algoritma geostatistik seperti collocated co-krigging dengan data sekunder berupa peta atribut first peak amplitude yang bertindak sebagai trend (Gambar 6).

Gambar 6. Peta estimasi ketebalan net pay yang disebarkan dengan menggunakan collocated co-krigging

Skala warna pada Gambar 6 dari putih-biru-hijau-kuning-merah menandakan nilai ketebalan yang semakin tebal . Metode estimasi ketebalan net pay dari spectral decomposition ini dapat membantu kita dalam menentukan lokasi sumur baru.

Tertarik ingin mencoba?

Referensi:

  • Kumar, M dkk. 2006. An Approach to Net Thickness Estimation Using Spectral Decomposition. Geohorizons